Thursday, April 23, 2015

Bukan Hari Jumat Yang Biasanya

Gak terasa, besok uda hari jumat aja. Hari jumat itu identik sama yang namanya keberkahan. Ngomongin soal hari jumat, aku punya pengalaman yang bisa dibilang pahit, sepahit cintaku yang bertepuk sebelah tangan (air mata netes).


Pada waktu itu, dihari jumat yg tepatnya satu bulan yang lalu kejadian ini telah terjadi. Dan dijumat itulah aku merasa keberkahan gak berpihak samaku. Sekitar jam 07.00 aku sama kawanku mahdi (dia tidur di kosku) lagi asiknya nonton film, aku lupa film apa yang kami tonton, tapi aku harus tekankan kalo itu bukan film bokep. Tiba-tiba perutku agak terasa lapar (padahal uda makan roti), aku ajak kawanku si mahdi untuk beli nasi bungkus “mahdi, beli nasi yok ?” mahdipun menjawab “nggak ah, tadi kan uda makan roti.” Aku kemudian berkata “ah kita harus ngikutin tradisi leluhur kita mahdi, bukan makan namanya kalo belum makan nasi.” Muka mahdipun menjadi datar tanpa ekspresi.

Melihat kedataran muka si mahdi, aku langsung cepat tanggap untuk ngambil uang di kantong celanaku dan bergegas ke SD depan rumah untuk beli nasi bungkus dengan harga yang paling murah, yaitu 2 ribu rupiah. Sampai dirumah, aku liat mahdi masih dengan muka yang sama (yaiyalah). Aku gak pedulikan dia, langsung aja kubuka bungkus nasi tadi dengan perlahan2 kayak densus lagi ngamanin bom. Yah langsunglah kumakan apa yang ada dibungkus nasi itu.

Uda terasa kenyang, aku lanjut nonton film lagi sama mahdi. Tiba2 aja aku merasa ada kejanggalan yang kurasain, jantungku mulai berdetak lebih kencang dari biasanya. Ada apa ini? aku mulai bertanya2 sebenarnya apa yang terjadi dengan diriku. Dengan spontan aku berpikir “apa aku jatuh cinta sama nenek yang jual nasi tadi?” aku mulai membayangkan wajahnya yg penuh dengan kriput tersebut. “ah gak mungkin aku jatuh cinta sama nenek2” itu yang langsung terpikir samaku.
Setelah jantung berdebar2, mulailah kepalaku sakit dan napas mulai sesak. Dengan keadaan kayak gini, aku malah ingat adegan si Tony Stark alias iron man lagi kena serangan panik yg kayak di film iron man 3. 


Akupun malah berakting, seakan-akan aku itu dia. “aaah mahdi aku kena serangan panik nih aaakkkhhh”  mahdi hanya memandangku dengan muka yang masih sama (yaiyalah).

Keadaan semakin buruk, aku langsung mengecek keadaan badanku, dan ternyata semua kulitku uda merah2. Aku baru teringat, kalo aku alergi sama ikan yang gak kutau jenis apa ikan itu. “ah aku alergi nih mahdi.” Mahdi menjawab “kan uda kubilang, ngapain makan lagi kan uda makan roti tadi”, sekarang mukaku yg jadi datar liat mahdi. 

Bukannya langsung beli obat, eh malah ngajak pangkas. “nanti juga sehat lagi, yok pangkas kita” mahdi cuma mengiyakan ajakan ku. Sampai ditempat pangkas, aku suruh si mahdi yang pangkas duluan “kau aja yang pangkas duluan”. Aku duduk di tempat tunggu giliran. Aku liat cermin, mataku mulai merah. Semakin lama diliat mukaku kayaknya makin seram, disitulah imajinasi gilaku bereaksi. Aku malah menganggap kalo aku mau jadi Hulk. Dengan ekspresi muka yang kayak gitu, aku niru gaya si Bruce Banner sebelum jadi hulk. 


Beberapa menit kemudian, aku sadar “ah gila, gak mungkinlah aku jadi hulk”.

Mahdipun selesai, sekarang giliran aku. Aku mulai duduk di kursi pangkas. Pemangkasan pun berlangsung, tiba2 aku kayak kena serangan panik lagi, aku jadi lemas seketika. Aku langsung turun dari kursi untuk datangi mahdi, lalu kuajak mahdi untuk beli obat dengan keadaan rambut yang uda kayak presiden korea utara. 


“ayok mahdi, kita beli obat”. Aku diantar ke apotik sama mahdi.
Disepanjang jalan orang cuma liatin aku, ada juga yang senyum2. Dipiranku cuma ada dua kemungkinan, mereka tertawa bersamaku atau mereka menertawaiku, tapi kemungkinan besar yg terjadi itu ada di kemungkinan kedua, mereka menertawaiku.

Setelah beli obat, kami balek ke kos untuk istirahat. Sampe di kos aku disambut dengan ketawa terbahak2 nya si muzakkir, ntah dari mana dia datang aku gak tau. Aku gak ngiraukan dia, aku langsung tenggak aja obat yang uda kubeli, dan langsung kutidurkan diriku. Setelah beberapa jam aku kembali sadar dengan keadaan uda agak mendingan, cuma tinggal sakit kepala sedikit. Dan akhirnya aku bisa melanjutkan aktifitas seperti hari jumat yang sebelumnya.

Dari kejadian ini, akupun mulai percaya kalo harga itu berbanding lurus sama kualitas.  Pesan buat anak2 kos selain aku, kalo mau makan itu hati2, periksa dulu dan pastikan kalo makanan itu bener2 makanan (yaiyalah) yang kedua pastikan juga makanan itu aman untuk kalian. Jangan ikuti kelakuan aku ini, makan cari yang murah abistu asal makan aja gak diperiksa lagi makanannya, asal dibasmi aja.

Yah itulah pengalamanku yang pahit terpahit kedua setelah kisah cintaku, semoga kejadian ini gak terjadi sama kalian. Terima kasih dan take care guys..


No comments:

Post a Comment

komentar apapun yang kamu mau